Pages

Selasa, 26 Mei 2015

DM USIA LANJUT

Hallo guys.....
Sehat itu tanpa banyak gula kan ? nah bagi kalian yang masih muda nih tentunya sebisa mungkin atur kadar gula yang masuk dalam tubuh kita ya, jangan sampai kelebihan gula. Disini saya akan membahas tentang gula guys tapi tentunya pada usia lanjut nih agar kalian dapat memberitahukan tentang gula pada keluarga ataupun lingkungan sekitar pada usia lanjut yang terkena gula atau nama kesehatannya itu diabetes melitus, dimulai sekarang ya :)

1. DEFINISI DIABETES MELITUS


          Secara umum :

a)        Diabetes Melitus
adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar gula dalam darah.
b)        Diabetes Melitus
 adalah gangguan keseimbangan antara transportasi glukosa ke dalam sel, glukosa yang disimpan dari hati dan glukosa yang dikeluarkan dari hati sehingga menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat.

        2. DEFINISI DIABETES PADA LANJUT USIA

          Beberapa penderita usia lanjut tidak mengetahui bahwa dirinya menderita diabetes karena keluhan-keluhan yang mereka alami dianggap sebagai perubahan fisiologis yang berhubungan dengan pertambahan usia. Padahal bisa jadi dia sudah cukup lama menderita penyakit tersebut tanpa disadari sebelumnya.
Pada umumnya DM yang dijumpai pada usia lanjut adalah diabetes tipe yang tidak tergantung pada insulin. Diagnosis dini dan penanganan yang baik pada usia lanjut yang menderita DM penting artinya bagi kelangsungan hidup penderita. Juga pemeriksaan terhadap usia lanjut yang beresiko tinggi DM juga diperlukan untuk menghindari terjadinya penyakit tersebut maupun komplikasi lebih lanjut.
Beberapa ahli berpendapat bahwa intoleransi terhadap glukosa meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

3. PENYEBAB peningkatan kadar gula darah pada usia lanjut menurut Jeffrey:

1.    Fungsi sel pankreas dan sekresi insulin yang berkurang.
2.    Perubahan karena usia lanjut itu sendiri yang berkaitan dengan resistensi insulin, akibat kurangnya massa otot dan perubahan vaskular.
3.    Aktivitas fisik yang berkurang, banyak makan, badan kegemukan.
4.    Keberadaan penyakit lainnya seperti sering menderita stress, operasi.
5.    Sering menggunakan bemacam-macam obat.
6.    Adanya faktor keturunan.
Pasien DM usia lanjut pada umumnya tidak mengalami keluhan umum seperti pada DM non usia lanjut seperti :
·      Polyphagia              : Banyak makan
·      Polydipsia               : Banyak minum
·      Polyuria                  : Banyak kencing
Namun yang sering menggangu pasien usia lanjut ini adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf.

4.      Selama ini keluhan yang dialami pasien usia lanjut yang sering menyebabkan mereka datang berobat kedokter adalah adanya keluhan mengenai beberapa organ tubuh, antara lain :


1.        Keluhan mata kabur yang disebabkan oleh katarak ataupun gangguan-gangguan refrekasi akibat perubahan-perubahan pada lensa akibat hipoglikemia.  Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah kadar normal.
2.        Keluhan rasa gatal di daerah genital ataupun daerah lipatan kulit lainnya seperti di ketiak ataupun dibawah payudara, biasanya akibat tumbuhnya jamur.
3.        Kesemutan rasa baal (mati rasa) akibat sudah terjadinya neuropati. Keluhan lemah tubuh dan mudah merasa lemah. Neuropati adalah masalah saraf yang menyebabkan nyeri, mati rasa, kesemutan, pembengkakan, atau kelemahan otot pada bagian tubuh yang berbeda.
4.        Keluhan timbulnya bisul-bisul atau luka lama yang tidak mau sembuh.
5.        Infeksi saluran kemih.

5.      FAKTOR RESIKO DM LANSIA:
1.    Usia > 45 tahun.
2.    Obesitas.
3.    Hipertensi.
4.    Memiliki riwayat keluarga DM.
5.    Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat atau berat badan lahir bayi > 4.000 gram.
Abortus/aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dengan berat badan janin <500 gram dan usia kandungan < 20 minggu. Usia kehamilan yang cukup bulan/aterm adalah 37-40 minggu.


6.      PENCEGAHAN DM USIA LANJUT
Pencegahan DM lansia prinsipnya adalah dengan mengubah gaya hidup yang meliputi olah raga, penurunan berat badan, dan pengaturan pola makan. Berdasarkan analisis terhadap sekelompok orang dengan perubahan gaya hidup intensif, pencegahan diabetes paling berhubungan dengan penurunan berat badan. Menurut penelitian, penurunan berat badan 5-10% dapat mencegah atau memperlambat munculnya DM lansia. Dianjurkan pula melakukan pola makan yang sehat, yakni terdiri dari karbohidrat kompleks, mengandung sedikit lemak jenuh dan tinggi serat larut. Asupan kalori ditujukan untuk mencapai berat badan ideal.
Akitivitas fisik harus ditingkatkan dengan berolah raga rutin, minimal 150 menit perminggu, dibagi 3-4 kali seminggu. Olah raga dapat memperbaiki resistensi insulin yang terjadi pada pasien prediabetes, meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik), dan membantu mencapai berat badan ideal. Selain olah raga, dianjurkan juga lebih aktif saat beraktivitas sehari-hari, misalnya dengan memilih menggunakan tangga dari pada elevator, berjalan kaki ke pasar daripada menggunakan mobil, dll.
Merokok, walaupun tidak secara langsung menimbulkan intoleransi glukosa, dapat memperberat komplikasi kardiovaskular dari intoleransi glukosa dan DM lansia. Oleh karena itu, pasien juga dianjurkan berhenti merokok.

7.      PENANGANAN DM USIA LANJUT
            Penanganan DM baik pada usia lanjut maupun pada orang dewasa pada umunya adalah untuk mencegah terjadinya dekompensasi metabolik akut serta menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat komplikasi. Penanganan ini diharapkan menuju pencapaian kualitas hidup yang lebih baik. Meskipun menjadi tujuan utama penanganan DM pada usia lanjut, namun pemberian obat-obatan tidak boleh dilakukan secara agresif dan non prosedural.
Langkah-langkah pokok untuk meningkatkan penanganan DM pada lansia menurut AGS adalah :
1.    Edukasi dan penanganan individual.
2.    Pencegahan dan penanganan terhadap adanya faktor resiko kardiovaskuler secara agresif.
3.    Mengendalikan stress glikemik sebagai elemen dalam mencegah dan menangani komplikasi mikrovaskuler.
4.    Pemeriksaan dan penanganan terhadap timbulnya sindrom geriatri yang sering terjadi pada lansia yang menderita DM, misalnya depresi, gangguan kognitif, inkontinensia urin, jatuh, nyeri.
            Disamping langkah-langkah tersebut, yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan tata penanganan DM pada lansia adalah bahwa diperkirakan 25-50% dari DM lansia dapat dikendalikan dengan baik hanya dengan diet, 3% membutuhkan insulin, dan 20-45% dapat diobati dengan antidiabetik oral dan diet saja.
Para ahli berpendapat bahwa sebagian besar DM pada lansia adalah type 2 dan dalam penatalaksanaannya perlu diperhatikan secara khusus, baik pola hidup pasien, keadaan gizi dan kesehatannya, penyakit lain yang menyertai serta ada atau tidaknya komplikasi DM.
            Berikut adalah hal-hal yang dapat dijadikan sebagai pedoman penatalaksanaan diabetes pada lanjut usia :
1.Menilai penyakitnya secara menyeluruh dan memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarganya.
2. Menghilangkan gejala-gejala akibat hipoglikemia
3.Usahakan agar glukosa darah tidak terlalu tinggi (200-220mg/dl) dan tidak terlampau rendah mengingat bahaya hipoglikemia.
4. Mengendalikan glukosa darah dan berat badan sambil menghindari resiko hipoglikemia.
            Pengaturan makan dan latihan jasmani selama beberapa waktu (2-3 minggu) merupakan langkah awal pengelolaan DM. Jika kadar glukosa darah belum sesuai sasaran, barulah dilakukan intervensi farmakologis dengan pemberian obat hipoglikemik oral (OHO) atau suntikan insulin. Pada keadaan tertentu OHO dapat segera diberikan sesuai indikasi, namun dalam keadaan kompensasi metabolik berat, misalnya: ketoasidosis, stres berat, berat badan yang menurun cepat, insulin dapat segera diberikan. Kedua kondisi tersebut memerlukan kewaspadaan akan kemungkinan terjadinya hipoglikemia.
            Pada prinsipnya, pengelolaan DM usia lanjut meliputi 4 hal pokok:
Ø  EDUKASI
Meliputi pemahaman tentang:
1.      Definisi penyakit DM.
2.      Makna dan perlunya pengendalian serta pemantauan DM.
3.      Hal-hal yang menjadi penyulit DM.
4.      Dll
Ø  PERENCANAAN MAKANAN
Pasien DM pada lansia terutama yang mengalami kegemukan biasanya dapat dikendalikan dengan pengaturan diet saja serta aktivitas fisik yang ringan dan teratur.
Penderita DM didalam melaksanakan diet harus memperhatikan (3J) yaitu : jumlah kalori yang dibutuhkan, jadwal makan yang harus diikuti, jenis makanan yang harus diperhatikan.
Komposisi makanan yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi seimbang yaitu mengandung karbohidrat (45-60%), protein (10-15%), lemak (20-25%), garam (<3000mg atau 6-7gr perhari), serat (kuranglebih 25gr perhari).
Jenis buah-buahan yang dianjurkan adalah buah golongan B (salak,tomat, dll) dan yang tidak dianjurkan golongan A (nangka, durian, dll), sedangkan sayuran yang dianjurkan golongan A (wortel, nangka muda, dll ) dan tidak dianjurkan golongan B (taoge, terong, dll).
Berikut adalah petunjuk umumuntuk asupan diet bagi penderita DM :
1.      Hindari biskuit, cake, produk lain sebagai cemilan di waktu malam.
2.      Minum air dalam jumlah banyak, susu skim, dan minuman berkalori rendah lainnya pada waktu malam.
3.      Makan teratur.
4.      Hindari makanan manis dan gorengan.
5.      Tingkatkan asupan sayuran 2x tiap malam.
6.      Minum yang bebas gula.
7.      Makan daging atau telur dan kacang-kacangan dengan porsi lebih sedikit.
Ø  LATIHAN JASMANI
Kegiatan fisik harian dan latihan jasmani teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit), bagus untuk dilakukan. Kegiatan fisik seperti : jalan, bersepeda santai, jogging dapat menurunkan berat badan serta memperbaiki sensitivitas terhadap insulin, sehingga memperbaiki kendali glukosa darah.
Prinsip latihan jasmani yang dilakukan :
1.      Berkesinambungan, misalnya: melakukan joging 30 menit tanpa henti.
2.      Pilih latihan yang berirama, misalnya: berlari, berenang, jalan kaki.
3.      Interval, latihan dilakukan selang seling antara gerak cepat dan lambat, misalnya: jalan cepat diselingi jalan lambat, jogging diselingi jalan.
4.      Latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi seperti jalan, jogging, dll.
Jenis latihan jasmani (olahraga) bagi penderita DM lansia:
1.     Tidak perlu memakan karbohidrat ekstra
2.     Untuk menurunkan berat badan, selain dengan olahraga juga harus diikuti dengan mengurangi asupan kalori.
3.     Olahraga sedang perlu dilakukan setiap hari, olahraga berat mungkin bisa dilakukan 3x seminggu.
4.     Lakukan latihan ringan guna pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolahraga.
5.     Dosis obat telan untuk diabetes mungkin perlu dikurangi selama olahraga teratur.
Ø INTERVENSI FARMAKOLOGIS
Intervensi farmakologis dengan OHO.
Pemberian Obat Hipoglikemik Oral (OHO) bagi penderita diabetes dilakukan apabila pengendalian yang dilakukan melalui pengaturan diet dan gerak badan tidak berhasil. OHO yang umum diberikan di Indonesia adalah Metformin 2-3x500 mg sehari. Pada pasien yang mempunyai berat badan sedang dipertimbangkan pemberian sulfonilurea.
OHO yang bekerja memicu sekresi insulin: sulfonilurea dan glinid
1.SULFONILUREA
Efek utamanya: meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pada pankreas. Merupakan pilihan utama pengobata untuk pasien dengan berat badan normal dan tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya, namun tidak menutup kemungkinan untuk diberikan pada pasien dengan berat badan lebih.
Efek sampingnya: penggunaan obat ini jarang menimbulkan reaksi alergi. Gejalanya diantaranya gejala saluran cerna meliputi mual, diare, sakit perut dll.
2. GLINID, Ada 2 macam yaitu:
a.       REPAGLINID
Efek samping : keluhan gastrointestinal.
b.      NATEGLINID
Efek samping : keluhan infeksi saluran pernapasan atas.

8. PENGOBATAN
            Beberapa penderita DM usia lanjut membutuhkan insulin tetapi juga dapat ditunjang dengan obat oral dengan fungsi untuk mengurangi produksi glukosa dihati.  Obat oral yang paling umum digunakan adalah metformin (Glucophage). Pil ini bekerja terutama dengan mengurangi produksi glukosa dihati. Efek sampingnya adalah kram perut, tinja encer dan kembung. Obat ini tidak boleh digunakan oleh orang yang memiliki masalah hati atau ginjal dan pada orang yang berusia diatas 80tahun. Metformin biasanya tidak akan menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu rendah dan bekerja menekan nafsu makan.Kelompok obat terbesar dan tertua untuk diabetes bekerja dengan membantu pankreas membuat insulin lebih banyak. Contohnya adalah Glipizide (Glucotrol), glyburide (Diabeta, Micronase, atau Glynase), dan glimepride (Amaryl). Efek sampingnya adalah gula darah rendah. Yang kadan-kadang menyebabkan orang merasa lapar dan makan lebih banyak, menyebabkan kenaikan berat badan.
Dalam memberikan pengobatan penyakit diabetes pada lansia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan , yakni :
1.    Lansia cenderung kemampuan penglihatannya sudah berkurang sehingga kemungkinan besar tidak bisa membaca dan melihat dosis obat secara benar.
2.    Secara mental, lansia tidak bisa minum obat tepat waktu sendirian dan harus dikontrol.
3.    Secara fisik, para lansia tidak bisa mengambil obat atau melakukan suntik insulin sendirian.
4.    Terlalu banyak obat yang harus diminum juga akan mempengaruhi glukosa darah.
5.    Nutrisi yang buruk pada lansia bisa mengakibatkan hipoglikemia.
6.    Fungsi ginjal dan hati menurun, sehingga beberapa obat diabetes bisa bertahan lama darah dan glukosa darah bisa turun.

9.    GERAKAN SENAM DIABETIS
1.      Latihan Pemanasan
Gerakan 1: Badan tegap dengan sikap sempurna.
Gerakan 2 : kaki berjinjit satu dan kedua tangan disimpan dipinggang.
Gerakan 3 :
·       Salah satu kaki tarik ke belakang.
·       Kepalkan kedua tangan simpan diatas dada dan pinggang.
·       Lakukan gerakan jalan ditempat dengan ayunan tangan
Gerakan 4 :
·       Simpan tangan yang terlentang diatas dada.
·       Tundukkan kepala.
Gerakan 5 :
·       Satu tangan direntangkan sementara tangan yang lain disimpan di dada.
·       Kepala menoleh bergabtian ke kanan dan ke kiri.
Gerakan 6 :
·       Kepala dimiringkan ke kanan dan ke kiri.
·       Kedua tangan disimpan di pinggang.
·       Jalan ditempat
2.         Latihan Inti
Inti 1 :
·       Badan tegak
·       Langkahkan kaki kanan kedepan 1 langkah.
·       Kepalkan tangan angkat ke atas.
·       Dengan hitungan angkat dan tarik tangan sejajar dengan bahu.
Inti 2 :
·       Tangan kanan mengepal.
·       Badan serong kekanan.
·       Kaki kiri membuka kesamping kiri.
3.         Pendinginan
Pendinginan 1 :
·    Langkahkan kaki kiri ke samping.
·    Lutut kiri ditekuk.
·    Kedua lengan direntangkan.
·    Kepala ditundukkan.
Pendinginan 2 :
·       Kaki kanan dibuka.
·       Lengan didepan dada.
·       Tubuh ditarik ke arah kanan dan ditahan beberapa detik.

10.ANEKA TANAMAN, SAYURAN DAN BUAHAN UNTUK PENDERITA DM

1.      Daun salam

Hari pertama:
·         Rebus 75-100 gr daun salam dalam tiga gelas air hingga tinggal setengahnya.
·         Air rebusannya kemudian didinginkan dan disaring, diminum 3x sehari (masing-masing setengah gelas).
Hari kedua:
·      Daun salam sisa rebusan hari pertama direbus lagi dan diminum dengan cara yang sama.
Setiap daun hanya untuk direbus 2x, hari ketiga daun salamnya diganti dengan yang baru, lalu direbus dan diminum kembali dengan cara yang sama, demikian seterusnya dilakukan sampai kadar gula darah kembali normal.

2.      Alpokat


Bijinya dapat digunakan untuk pengobatan kencing manis.
Caranya : biji dipanggang diatas api lalu dipotong kecil-kecil, lalu direbus dengan air bersih sampai airnya berwarna cokelat. Saring dulu lalu diminum setelah dingin.

3.      Apel
Caranya : sebuah apel ukuran sedang dibelah menjadi 4 bagian dan direbus dengan 3-4 gelas air sampai mendidih hingga tersisa 2 gelas, kemudian diminum pagi-sore secara rutin.

4.      Belimbing wuluh

Caranya : 6 buah belimbing wuluh dilumatkan,direbus dengan 1gelas air sampai tinggal setengahnya, saring, dan minum 2x sehari.

5.      Kunyit

Caranya : rebus 3 rimpang kunyit dan setengah sendok teh garam dalam 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring. Ini diminum 2x seminggu setengah gelas.

































0 komentar:

Posting Komentar