Hallo guys.....
Sehat itu tanpa banyak gula kan ? nah bagi kalian yang masih muda nih tentunya sebisa mungkin atur kadar gula yang masuk dalam tubuh kita ya, jangan sampai kelebihan gula. Disini saya akan membahas tentang gula guys tapi tentunya pada usia lanjut nih agar kalian dapat memberitahukan tentang gula pada keluarga ataupun lingkungan sekitar pada usia lanjut yang terkena gula atau nama kesehatannya itu diabetes melitus, dimulai sekarang ya :)
Sehat itu tanpa banyak gula kan ? nah bagi kalian yang masih muda nih tentunya sebisa mungkin atur kadar gula yang masuk dalam tubuh kita ya, jangan sampai kelebihan gula. Disini saya akan membahas tentang gula guys tapi tentunya pada usia lanjut nih agar kalian dapat memberitahukan tentang gula pada keluarga ataupun lingkungan sekitar pada usia lanjut yang terkena gula atau nama kesehatannya itu diabetes melitus, dimulai sekarang ya :)
Secara umum :
a)
Diabetes Melitus
adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar gula dalam darah.
b)
Diabetes Melitus
adalah gangguan keseimbangan antara transportasi glukosa ke dalam sel, glukosa yang
disimpan dari hati dan glukosa yang
dikeluarkan dari hati sehingga menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat.
Beberapa penderita usia
lanjut tidak mengetahui bahwa dirinya menderita diabetes karena keluhan-keluhan
yang mereka alami dianggap sebagai perubahan fisiologis yang berhubungan dengan
pertambahan usia. Padahal bisa jadi dia sudah cukup lama menderita penyakit
tersebut tanpa disadari sebelumnya.
Pada umumnya DM yang dijumpai pada usia lanjut adalah
diabetes tipe yang tidak tergantung pada
insulin. Diagnosis dini dan
penanganan yang baik pada usia lanjut yang menderita DM penting artinya bagi
kelangsungan hidup penderita. Juga pemeriksaan terhadap usia lanjut yang
beresiko tinggi DM juga diperlukan untuk menghindari terjadinya penyakit
tersebut maupun komplikasi lebih lanjut.
Beberapa ahli berpendapat bahwa intoleransi terhadap glukosa meningkat
seiring dengan bertambahnya usia.
3.
PENYEBAB peningkatan kadar gula darah pada usia lanjut
menurut Jeffrey:
1.
Fungsi sel pankreas
dan sekresi insulin yang berkurang.
2.
Perubahan karena
usia lanjut itu sendiri yang berkaitan dengan resistensi insulin, akibat
kurangnya massa otot dan perubahan vaskular.
3.
Aktivitas fisik
yang berkurang, banyak makan, badan kegemukan.
4.
Keberadaan penyakit
lainnya seperti sering menderita stress, operasi.
5.
Sering menggunakan
bemacam-macam obat.
6.
Adanya faktor
keturunan.
Pasien DM usia lanjut pada umumnya tidak mengalami keluhan umum seperti
pada DM non usia lanjut seperti :
·
Polyphagia :
Banyak makan
·
Polydipsia :
Banyak minum
·
Polyuria :
Banyak kencing
Namun
yang sering menggangu pasien usia lanjut ini adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif
kronik pada pembuluh darah dan saraf.
4.
Selama ini keluhan yang dialami pasien usia lanjut yang
sering menyebabkan mereka datang berobat kedokter adalah adanya keluhan
mengenai beberapa organ tubuh, antara lain :
1.
Keluhan mata kabur
yang disebabkan oleh katarak ataupun gangguan-gangguan refrekasi akibat
perubahan-perubahan pada lensa akibat hipoglikemia. Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika
kadar gula di dalam darah berada di bawah kadar normal.
2.
Keluhan rasa gatal di daerah genital ataupun daerah lipatan kulit lainnya
seperti di ketiak ataupun dibawah payudara, biasanya akibat tumbuhnya jamur.
3.
Kesemutan rasa baal (mati rasa) akibat sudah terjadinya neuropati. Keluhan
lemah tubuh dan mudah merasa lemah. Neuropati adalah masalah saraf yang menyebabkan nyeri, mati rasa, kesemutan, pembengkakan,
atau kelemahan otot pada bagian tubuh yang berbeda.
4.
Keluhan timbulnya bisul-bisul atau luka lama yang tidak
mau sembuh.
5.
Infeksi saluran kemih.
5. FAKTOR RESIKO DM LANSIA:
1. Usia > 45 tahun.
2. Obesitas.
3. Hipertensi.
4. Memiliki riwayat keluarga
DM.
5. Riwayat abortus berulang,
melahirkan bayi cacat atau berat badan lahir bayi > 4.000 gram.
Abortus/aborsi adalah
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dengan
berat badan janin <500 gram dan usia kandungan < 20 minggu. Usia
kehamilan yang cukup bulan/aterm adalah 37-40 minggu.
6.
PENCEGAHAN DM USIA LANJUT
Pencegahan
DM lansia prinsipnya adalah
dengan mengubah gaya hidup yang meliputi olah raga, penurunan berat
badan, dan pengaturan pola makan. Berdasarkan analisis terhadap sekelompok
orang dengan perubahan gaya hidup intensif, pencegahan diabetes paling
berhubungan dengan penurunan berat badan. Menurut penelitian, penurunan berat
badan 5-10% dapat mencegah atau memperlambat munculnya DM lansia. Dianjurkan pula melakukan
pola makan yang sehat, yakni terdiri dari karbohidrat kompleks, mengandung
sedikit lemak jenuh dan tinggi serat larut. Asupan kalori ditujukan untuk
mencapai berat badan ideal.
Akitivitas
fisik harus ditingkatkan dengan berolah raga rutin, minimal 150 menit
perminggu, dibagi 3-4 kali seminggu. Olah raga dapat memperbaiki resistensi
insulin yang terjadi pada pasien prediabetes, meningkatkan kadar HDL
(kolesterol baik), dan membantu mencapai berat badan ideal. Selain olah raga,
dianjurkan juga lebih aktif saat beraktivitas sehari-hari, misalnya dengan
memilih menggunakan tangga dari pada elevator, berjalan kaki ke pasar daripada
menggunakan mobil, dll.
Merokok,
walaupun tidak secara langsung menimbulkan intoleransi glukosa, dapat
memperberat komplikasi kardiovaskular dari intoleransi glukosa dan DM lansia. Oleh karena itu,
pasien juga dianjurkan berhenti merokok.
7.
PENANGANAN DM USIA LANJUT
Penanganan DM baik pada
usia lanjut maupun pada orang dewasa pada umunya adalah untuk mencegah
terjadinya dekompensasi metabolik akut serta menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian akibat komplikasi. Penanganan ini diharapkan menuju pencapaian
kualitas hidup yang lebih baik. Meskipun menjadi tujuan utama penanganan DM
pada usia lanjut, namun pemberian obat-obatan tidak boleh dilakukan secara
agresif dan non prosedural.
Langkah-langkah
pokok untuk meningkatkan penanganan DM pada lansia menurut AGS adalah :
1. Edukasi dan penanganan individual.
2. Pencegahan dan penanganan terhadap adanya faktor resiko
kardiovaskuler secara agresif.
3. Mengendalikan stress glikemik sebagai elemen dalam
mencegah dan menangani komplikasi mikrovaskuler.
4. Pemeriksaan dan penanganan terhadap timbulnya sindrom
geriatri yang sering terjadi pada lansia yang menderita DM, misalnya depresi,
gangguan kognitif, inkontinensia urin, jatuh, nyeri.
Disamping langkah-langkah
tersebut, yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan tata penanganan DM pada
lansia adalah bahwa diperkirakan 25-50% dari DM lansia dapat dikendalikan
dengan baik hanya dengan diet, 3% membutuhkan insulin, dan 20-45% dapat diobati
dengan antidiabetik oral dan diet saja.
Para ahli berpendapat bahwa sebagian besar DM pada lansia adalah type 2 dan
dalam penatalaksanaannya perlu diperhatikan secara khusus, baik pola hidup
pasien, keadaan gizi dan kesehatannya, penyakit lain yang menyertai serta ada
atau tidaknya komplikasi DM.
Berikut adalah hal-hal yang
dapat dijadikan sebagai pedoman penatalaksanaan diabetes pada lanjut usia :
1.Menilai penyakitnya secara menyeluruh dan memberikan pendidikan kepada
pasien dan keluarganya.
2. Menghilangkan gejala-gejala akibat hipoglikemia
3.Usahakan agar glukosa darah tidak terlalu tinggi (200-220mg/dl) dan tidak
terlampau rendah mengingat bahaya hipoglikemia.
4. Mengendalikan glukosa darah dan berat badan sambil menghindari resiko
hipoglikemia.
Pengaturan makan dan
latihan jasmani selama beberapa waktu (2-3 minggu) merupakan langkah awal
pengelolaan DM. Jika kadar glukosa darah belum sesuai sasaran, barulah
dilakukan intervensi farmakologis dengan pemberian obat hipoglikemik oral (OHO)
atau suntikan insulin. Pada keadaan tertentu OHO dapat segera diberikan sesuai
indikasi, namun dalam keadaan kompensasi metabolik berat, misalnya:
ketoasidosis, stres berat, berat badan yang menurun cepat, insulin dapat segera
diberikan. Kedua kondisi tersebut memerlukan kewaspadaan akan kemungkinan
terjadinya hipoglikemia.
Pada prinsipnya,
pengelolaan DM usia lanjut meliputi 4 hal pokok:
Ø EDUKASI
Meliputi pemahaman tentang:
1.
Definisi penyakit
DM.
2.
Makna dan perlunya
pengendalian serta pemantauan DM.
3.
Hal-hal yang
menjadi penyulit DM.
4.
Dll
Ø PERENCANAAN
MAKANAN
Pasien DM pada lansia terutama yang mengalami kegemukan
biasanya dapat dikendalikan dengan pengaturan diet saja serta aktivitas fisik
yang ringan dan teratur.
Penderita DM didalam melaksanakan diet harus
memperhatikan (3J) yaitu : jumlah kalori
yang dibutuhkan, jadwal makan yang
harus diikuti, jenis makanan yang
harus diperhatikan.
Komposisi makanan yang dianjurkan adalah makanan dengan
komposisi seimbang yaitu mengandung karbohidrat (45-60%), protein (10-15%),
lemak (20-25%), garam (<3000mg atau 6-7gr perhari), serat (kuranglebih 25gr
perhari).
Jenis buah-buahan yang dianjurkan adalah buah golongan B
(salak,tomat, dll) dan yang tidak dianjurkan golongan A (nangka, durian, dll),
sedangkan sayuran yang dianjurkan golongan A (wortel, nangka muda, dll ) dan
tidak dianjurkan golongan B (taoge, terong, dll).
Berikut adalah petunjuk umumuntuk asupan diet bagi
penderita DM :
1.
Hindari biskuit,
cake, produk lain sebagai cemilan di waktu malam.
2.
Minum air dalam
jumlah banyak, susu skim, dan minuman berkalori rendah lainnya pada waktu
malam.
3.
Makan teratur.
4.
Hindari makanan
manis dan gorengan.
5.
Tingkatkan asupan
sayuran 2x tiap malam.
6.
Minum yang bebas
gula.
7.
Makan daging atau
telur dan kacang-kacangan dengan porsi lebih sedikit.
Ø LATIHAN
JASMANI
Kegiatan fisik harian dan latihan jasmani teratur (3-4
kali seminggu selama kurang lebih 30 menit), bagus untuk dilakukan. Kegiatan
fisik seperti : jalan, bersepeda santai, jogging dapat menurunkan berat badan
serta memperbaiki sensitivitas terhadap insulin, sehingga memperbaiki kendali
glukosa darah.
Prinsip latihan jasmani yang dilakukan :
1.
Berkesinambungan,
misalnya: melakukan joging 30 menit tanpa henti.
2.
Pilih latihan yang
berirama, misalnya: berlari, berenang, jalan kaki.
3.
Interval, latihan
dilakukan selang seling antara gerak cepat dan lambat, misalnya: jalan cepat
diselingi jalan lambat, jogging diselingi jalan.
4.
Latihan daya tahan
untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi seperti jalan, jogging, dll.
Jenis latihan jasmani (olahraga) bagi penderita DM
lansia:
1.
Tidak perlu memakan
karbohidrat ekstra
2.
Untuk menurunkan
berat badan, selain dengan olahraga juga harus diikuti dengan mengurangi asupan
kalori.
3.
Olahraga sedang
perlu dilakukan setiap hari, olahraga berat mungkin bisa dilakukan 3x seminggu.
4.
Lakukan latihan
ringan guna pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolahraga.
5.
Dosis obat telan
untuk diabetes mungkin perlu dikurangi selama olahraga teratur.
Ø
INTERVENSI FARMAKOLOGIS
Intervensi farmakologis dengan OHO.
Pemberian Obat Hipoglikemik Oral (OHO) bagi penderita
diabetes dilakukan apabila pengendalian yang dilakukan melalui pengaturan diet
dan gerak badan tidak berhasil. OHO yang umum diberikan di Indonesia adalah
Metformin 2-3x500 mg sehari. Pada pasien yang mempunyai berat badan sedang
dipertimbangkan pemberian sulfonilurea.
OHO yang bekerja memicu sekresi insulin: sulfonilurea dan glinid
1.SULFONILUREA
Efek utamanya: meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta
pada pankreas. Merupakan pilihan utama pengobata untuk pasien dengan berat
badan normal dan tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya, namun tidak
menutup kemungkinan untuk diberikan pada pasien dengan berat badan lebih.
Efek sampingnya: penggunaan obat ini jarang menimbulkan
reaksi alergi. Gejalanya diantaranya gejala saluran cerna meliputi mual, diare,
sakit perut dll.
2. GLINID, Ada 2 macam yaitu:
a.
REPAGLINID
Efek samping : keluhan gastrointestinal.
b.
NATEGLINID
Efek samping : keluhan infeksi saluran pernapasan atas.
8. PENGOBATAN
Beberapa penderita DM usia
lanjut membutuhkan insulin tetapi juga dapat ditunjang dengan obat oral dengan fungsi untuk mengurangi produksi glukosa dihati. Obat oral yang paling umum digunakan adalah metformin
(Glucophage). Pil ini bekerja terutama dengan mengurangi produksi glukosa
dihati. Efek sampingnya adalah kram perut, tinja encer dan kembung. Obat ini
tidak boleh digunakan oleh orang yang memiliki masalah hati atau ginjal dan
pada orang yang berusia diatas 80tahun. Metformin biasanya tidak akan menyebabkan
kadar gula darah menjadi terlalu rendah dan bekerja menekan nafsu
makan.Kelompok obat terbesar dan tertua untuk diabetes bekerja dengan membantu
pankreas membuat insulin lebih banyak. Contohnya adalah Glipizide (Glucotrol),
glyburide (Diabeta, Micronase, atau Glynase), dan glimepride (Amaryl). Efek
sampingnya adalah gula darah rendah. Yang kadan-kadang menyebabkan orang merasa
lapar dan makan lebih banyak, menyebabkan kenaikan berat badan.
Dalam
memberikan pengobatan penyakit diabetes pada lansia, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan , yakni :
1. Lansia cenderung kemampuan penglihatannya sudah berkurang sehingga
kemungkinan besar tidak bisa membaca dan melihat dosis obat secara benar.
2. Secara mental, lansia tidak bisa minum obat tepat waktu sendirian dan harus
dikontrol.
3. Secara fisik, para lansia tidak bisa mengambil obat atau melakukan suntik
insulin sendirian.
4. Terlalu banyak obat yang harus diminum juga akan mempengaruhi glukosa
darah.
5. Nutrisi yang buruk pada lansia bisa mengakibatkan hipoglikemia.
6. Fungsi ginjal dan hati menurun, sehingga beberapa obat diabetes bisa
bertahan lama darah dan glukosa darah bisa turun.
9.
GERAKAN SENAM DIABETIS
1.
Latihan Pemanasan
Gerakan
1: Badan tegap dengan sikap sempurna.
Gerakan
2 : kaki berjinjit satu dan kedua tangan disimpan dipinggang.
Gerakan
3 :
·
Salah satu kaki
tarik ke belakang.
·
Kepalkan kedua
tangan simpan diatas dada dan pinggang.
·
Lakukan gerakan
jalan ditempat dengan ayunan tangan
Gerakan
4 :
·
Simpan tangan yang
terlentang diatas dada.
·
Tundukkan kepala.
Gerakan
5 :
·
Satu tangan
direntangkan sementara tangan yang lain disimpan di dada.
·
Kepala menoleh
bergabtian ke kanan dan ke kiri.
Gerakan
6 :
·
Kepala dimiringkan
ke kanan dan ke kiri.
·
Kedua tangan
disimpan di pinggang.
·
Jalan ditempat
2.
Latihan Inti
Inti
1 :
·
Badan tegak
·
Langkahkan kaki
kanan kedepan 1 langkah.
·
Kepalkan tangan
angkat ke atas.
·
Dengan hitungan
angkat dan tarik tangan sejajar dengan bahu.
Inti
2 :
·
Tangan kanan
mengepal.
·
Badan serong
kekanan.
·
Kaki kiri membuka
kesamping kiri.
3.
Pendinginan
Pendinginan
1 :
·
Langkahkan kaki
kiri ke samping.
·
Lutut kiri ditekuk.
·
Kedua lengan
direntangkan.
·
Kepala ditundukkan.
Pendinginan 2 :
·
Kaki kanan dibuka.
·
Lengan didepan
dada.
·
Tubuh ditarik ke
arah kanan dan ditahan beberapa detik.
10.ANEKA TANAMAN, SAYURAN DAN BUAHAN UNTUK PENDERITA DM
Hari
pertama:
·
Rebus 75-100 gr
daun salam dalam tiga gelas air hingga tinggal setengahnya.
·
Air rebusannya
kemudian didinginkan dan disaring, diminum 3x sehari (masing-masing setengah
gelas).
Hari kedua:
·
Daun salam sisa
rebusan hari pertama direbus lagi dan diminum dengan cara yang sama.
Setiap daun hanya untuk direbus 2x, hari ketiga daun
salamnya diganti dengan yang baru, lalu direbus dan diminum kembali dengan cara
yang sama, demikian seterusnya dilakukan sampai kadar gula darah kembali
normal.
Bijinya
dapat digunakan untuk pengobatan kencing manis.
Caranya
: biji dipanggang diatas api lalu dipotong kecil-kecil, lalu direbus dengan air
bersih sampai airnya berwarna cokelat. Saring dulu lalu diminum setelah dingin.
3.
Apel
Caranya
: sebuah apel ukuran sedang dibelah menjadi 4 bagian dan direbus dengan 3-4
gelas air sampai mendidih hingga tersisa 2 gelas, kemudian diminum pagi-sore
secara rutin.
Caranya
: 6 buah belimbing wuluh dilumatkan,direbus dengan 1gelas air sampai tinggal
setengahnya, saring, dan minum 2x sehari.
Caranya
: rebus 3 rimpang kunyit dan setengah sendok teh garam dalam 1 liter air sampai
mendidih, kemudian disaring. Ini diminum 2x seminggu setengah gelas.
0 komentar:
Posting Komentar